Ajuan Masalah Konsinyasi.

Oléh: Yusni Tria Yunda.

♙Belajar dari konsinyasi,  memerlukan sejumlah kapital yang memadai dalam memitigasi penggunaan Laba Kotor bagi pos - pos: HPP, Biaya Operasional, serta Biaya Susut yang dapat muncul sewaktu - waktu.

♝Apabila Nilai Penjualan memadai guna memberi Nilai Laba Kotor yang juga dinilai cukup setelah dikurangi oléh HPP, maka kemungkinan défisit akibat Biaya Operasional, telah dapat diatasi.

♘Itu jika: jika frékuénsi Nilai Penjualan mémang konsistén dari sejumlah waktu yang dicatat. Bagaimana jika fluktuatifnya sering berada pada nishob yang terendah?.

♟Itu, sering terjadi, dan berdasarkan pengalaman dalam mengelola Moy & d'Banx  sewaktu pertama kalinya, sebelum beraytem kacang polong, masih dapat diatasi pada taun - taun 2009/2010, sehubungan adanya Pos Pendapatan Lain - Lain.

♘Mengandalkan Pos Pendapatan Lain - Lain, yang bukan merupakan hasil penjualan produk utama, ataupun produk - produk ikutannya, bukanlah bentuk keberanian menanggung résiko - résiko penjualan.

♞Bisa saja demikian, namun pengujian keyakinan dalam bertuhan, justru diujinya dalam akuntansi fluktuatif tersebut, sehingga ketika Nilai Penjualan secara keseluruhan dianggap turun, sehingga Nilai Laba Bersihnya rendah, bahkan seharusnya bisa di bawah nishob pada Nilai Laba Bersih setelah dijurangi pengurang jarak laba seperti pos - pos tadi, namun Nilai Pendapatan Lain - Lain, justru sering menyelamatkan. Apakah ta ingat bahwa rezeki orang beriman datangnya dari arah yang tanpa disangka - sangka?.

♙♗ Secara akuntansi, itu penyimpangan arah penjualan, bahkan dapat menyamarkan aspék - aspék yang telah ditentukan dalam melakukan analisa atas dasar évaluasi penjualan. Penjelasan yang berkaitan dengan Pos Pendapatan Lain - Lain diperlukan rasionalitasnya, sebab dalam analisa bidang perdagangan, variabel karakter dari kelas dan atau aytem - aytem barang persediaan yang dijadikan sebagai stok, adalah variabel terikatnya. Setiap barang stok yang belum laku terjual di autlét - autlét, tetap diperlakukan sebagai Pos Persediaan, bukan Piutang. Bagaimana bisa dapat membid`ahkan variabel dalam konsinyasi ini, dengan menyertakan variabel bébas baru: Pos Pendapatan Lain - Lain?.

♟♝♟♝Apa bédanya perlakuan penyimpangan antara Pos Pendapatan Lain - Lain sebagai variabel bébas dalam analisa bagi évaluasi hasil usaha, dengan variabel bébas Pos Biaya Susut?. Keduanya, mempunyai sifat menyimpang yang ta terduga sebelumnya dalam proyéksi penjualan?. Kalau filosofi di antara keduanya tida saling di"balance"kan sejak masih berada dalam Laporan Laba Rugi, sebelum masuk ke dalam Laporan Neraca, maka bagaimana keseimbangan konsép berpasang - pasangan dapat terbentuk?.

♙♙Kembali kepada variabel terikatnya: Sistem Konsinyasi, barulah menentukan Variabel Berikatannya. LINK dengan LINK dapat saling diperhubungkan dalam tématisnya masing - masing, bukan hanya dari aspék historikalnya saja mengenai terbentuknya pos - pos yang berpasangan tadi.

♟♞♟Kan, konsinyasi justru adalah sistem yang mempunyai sifat spékulasi yang kental dibandingkan dengan cara kés, maka dalam tahapan sejarah awalnyalah yang perlu dilatarbelakangkan terlebih dahulu, guna mengetaui kecenderungan pergerakannya berdasarkan posisi - posisi kefliktuatifannya dalam siklus kedua variabel bébas tadi: Pos Pendapatan Lain - Lain, serta Pos Biaya Susut, ketiganya mempunyai tingkat ketaterdugaan yang tinggi, dan oléh sebab itu: sangat cocok guna dipasangkan sebagai bahan analisa, yang mana kajian pertamanya adalah Pos Pendapatan Lain - Lain sebagai Variabel Bébas yang menguji kontribusi Pos Penjualan sebagai Variabel Terikat, terhadap keseluruhan Laba Bersih dibandingkan dengan kontribusi dari Pendapatan Lain - Lain. Dan ke-2, adalah Pos Biaya Susut sebagai Variabel Bébas, dengan Pos Penjualan sebagai Variabel Terikat, guna mengetaui kontribusi kedua pos ini terhadap Nilai Pos Laba Bersih. Dipisahkan terlebih dahulu pasangan - pasangan dari ketiganya guna dilakukan analisa terhadap "track" pengujian meréka dengan pasangan masing - masing, setelah itu barulah dilakukan saling bandingan terhadap kara Sistem Konsinyasi ini.



Comments